Rabu, 02 Juni 2010

"sesungguhnya dalam hati mereka, kaum muslimin lebih ditakuti daripada Allah. Yang demikian itu karena mereka adalah orang- orang yang tidak mengerti" (Al Hasyr 59: 13).

Perang antara zionis Israel dan Muslimin sebenarnya sudah terjadi sejak lama, mulai dari RasuluLlah SAW diturunkan. Perbedaannya dengan sekarang adalah RasuluLlah tidak berada ditengah- tengah kita. Tapi, itu bukan masalah karena pada hakikatnya RasuluLlah diturunkan adalah untuk menyampaikan risalah yang saat ini pun berada di tengah- tengah kita, di setiap rumah, di ribuan masjid dan sekolah. Lalu, apa yang menjadi permasalahannya? Apakah karena RasuluLLah tidak berada ditengah- tengah kita padahal hakikatnya beliau ada? Bukankah beliau adalah Al Quran yang hidup, bukankah itu artinya beliau berada di tengah- tengah kita di dalam hati kita?

Ketika Rasul berada di tengah- tengah umatnya, tidak sedikit pula pengikutnya yang mengalami kefuturan, ada pula yang munafiq, namun diantara orang- orang yang tersebut Allah SWT memberikan sahabat- sahabat yang tangguh untuk membantu perjuangan beliau. Para sahabat dengan beragam karakter namun satu tujuan dan satu cinta. Sehingga baliau memberi pujian pada sahabat- sahabat beliau RadhiaLlahu 'anhum bagaikan bintang- bintang. Sekarangpun tidak sedikit orang- orang munafiq di sekitar kaum muslimin yang menyusahkan perjuangan umat muslin yang beriman. Hampir sama dengan perang Bani Qainuqa' yang ketika itu orang- orang munafiq sebenarnya lebih dikhawatirkan, namun RasuluLlah tetap membiarkan mereka berdampingan dengan kaum muslimin. RasuluLlah hanya mengepung Bani terjahat Yahudi (Qainuqa') dari berbagai penjuru. Munafiq masa kini = munafiq zaman RasuluLlah, mereka lebih takut pada kaum Muslimin daripada Allah karena mereka tidak mengerti.
Allah SWT berfirman,
"Mereka tidak akan memerangi kamu secara bersama sama, kecuali di negeri- negeri yang berbenteng atau di balik tembok. Permusuhan antara sesama mereka sangat hebat. Kamu kira hati mereka itu bersatu, padahal hati mereka terpecah belah. Yang demikian itu karena mereka orang- orang yang tidak mengerti." (Al Hasyr 59 : 14)

Ya, orang- orang munafiq adalah orang- orang yang tidak mengerti dan perbuatan mereka itu seperti orang- orang Yahudi. Palestina yang berdampingan dengan Mesir, kita bisa melihat apa yang dilakukan oleh Mesir, Pemerintah Mesir begitu lebih mempercayai Israel dan sekutunya daripada saudara mereka sendiri. Saudara Muslim mereka dari Indonsia, Turki, Yordan, mereka menutup satu- satunya akses termudah menuju Gaza. Alasan- alasan ilogic yang dibuat masuk akal yang mereka buat sama dengan alasan- alasan yang dibuat oleh Zionis Yahudi. Sama seperti ketika Yahudi Bani Qainuqa' meminta bantuan pada tokoh munafiq Abdullah ibn ubay. Kaum Munafiq membantu mengusir saudara mereka di Ghazah sebagaimana firman Allah,
"Tidakkah engkau memperhatikan orang- orang munafiq yang berkata pada saudara- saudaranya yang kafir di antara ahli kitab, "sungguh jika kamu diusir niscaya kamipun akan keluar bersama kamu dan kami selama lamanya tidak akan patuh kepada siapapun demi kamu, dan jika kamu diperangi pasti kami akan membantumu." Dan Allah menyaksikan bahwa mereka benar- benar pendusta." (Al Hasyr 59 : 11).
Dan inilah yang sedang dilakukan orang- orang munafiq masa kini, mereka bersikap seolah- olah membela padahal Allah menyaksikan bahwa mereka benar- benar mendustai Allah dan Rasul-Nya serta orang- orang mukmin. Mereka sibuk menelaah perjanjian memperbaharuinya, membuat dan mengkaji ulang perjanjian perdamaian. Padahal sampai kapanpun tidak akan ada perdamaian bagi para najis yang telah menumpahkan darah ratusan ribu umat muslim di berbagai belahan dunia! Adapun yang mereka lakukan adal h makar terhadap Allah, mereka mengira mereka mampu menipu Allah dan Rasul-Nya, padahal mereka hanya menipu diri mereka sendiri.

Allah SWT berfirman,

"Sesungguhnya orang- orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, mereka termasuk orang- orang yang sangat hina. Allah telah menetapkan," Aku dan rasul- rasul-KU pasti menang. " Sungguh Allah Maha Kuat Maha Perkasa." (Al Mujadalah 58 : 20- 21)

Semoga Allah Ta'ala nmenetapkan kita termasuk dalam barisan tentara-Nya dan menetapkan hati kita untuk selalu berjuang di jalan-Nya baik dalam keadaan lapang maupun sempit. Sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat, teruslah berdakwah, teruslah berada dalam jalan ini, tidak terpisah darinya walau seujung kakipun karena perjuangan ini tidak akan berhenti dan tidak akan pernah mudah. Disinilah letak kemuliaan itu berada. Perjuangan yang kita lakukan karena-Nya dan IA adalah Dzat Maha Mulia yang menjadi satu- satunya alasan untuk berjuang. Islam akan selalu mulia sampai kapanpun dan dimanapun, ketika ia terpuruk, maka berjuanglah untuk mendapatkan kembali kemuliaannya, kemuliaan Islam artinya kemuliaan kita. Relakah engkau jika kemuliaanmu di rampas meskipun ia takkan pernah terampas? Allahumma unshur islama wal muslimiin wal mujahidiin fii ghazah wa fi kulli makaan. Amiin...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ahlan wa sahlan