Minggu, 30 Mei 2010

Didikan Bunda 1

Bunda Tersayang,

Kami mencintai Allah, Rasul-Nya. Kami mencintai Bunda, menyayangi Bunda dan buah hati Bunda. Bunda sekarang sudah memiliki kekuatan jiwa. Allah Al Qawiyy Yang Maha Kuat sudah memberi kekuatan jiwa pada Bunda untuk mendidik buah hati Bunda dalam kandungan. Sekarang, saatnya Bunda mendidik buah hati Bunda dengan bantuan Allah dan dengan cara yang Allah sukai.

Nabi SAW bersabda,

Setiap anak dilahirkan dalam keadaan suci, kedua orangtuanyalah yang menjadikannya Nasrani, Yahudi, atau Majusi.” (HR Bukhari).

Sesungguhnya keshalihan Bunda mempunyai peran sangat besar dalam membentuk keshalihan anak, akan membawa manfaat bagi anak di dunia maupun akhirat. Bundalah yang menjadikannya menjadi kebun atau taman syurga atau sebaliknya.

Bunda shalihah,

Bunda mungkin sudah mengetahui bahwa Allah SWT berfirman,

Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina (air mani). Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya ruh-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati ; (tetapi) sedikit sekali kamu bersyukur.”(As Sajdah 32 : 8-9)

Jadi, setelah Allah SWT meniupkan ruh pada janin, Allah menjadikan janin dapat mendengar, dapat melihat dan merasakan dengan hati.

Bunda yang cerdas, sebelumnya kami akan memaparkan sedikit fakta penciptaan yang terjadi di rahim Bunda mulai dari akhir bulan ketiga pada hari ke 120 kurang lebih minggu ke- 16 ketika ruh ditiupkan Allah.

· Pada kehamilan 13 – 16 minggu, janin membuat gerakan- gerakan aktif termasuk menendang bahkan jungkir balik.

· Pada kehamilan 17 - 20 minggu, Janin bisa bermimpi dan “Quickening”, ketika ibu dapat merasakan janin bergerak. Janin bisa mendengar dan mengenali suara ibunya.

· Pada kehamilan 6 bulan, otak bayi matang dan reflex berkembang termasuk reflex tiba- tiba terkejut pada suara keras. Janin praktik bernafas dengan menghirup cairan ketuban.

· Pada kehamilan 7 – 9 bulan, otak bayi berkembang dengan cepat, kulitnya menebal dan dia mengembangkan sebuah lapisan untuk melindungi dirinya dan menyimpan makanan. Dia dapat membuka dan menutup kelopak matanya. Ketika bayi sudah siap ia memicu tenaganya untuk keluar dibantu ibunya.

Bunda sudah mengetahui fakta penciptaan janin Bunda yang ternyata benar- benar bisa mendengar, merespon dan mengenali suara Bunda, subhanaLlah !

Anak sudah menjadi guru bagi orang dewasa sejak pertama kali ruhnya ditiupkan Allah. Pelajaran pertama bagi para pakar adalah pelajaran mendengar. Bayi dalam rahim sudah mengajarkan mereka bahwa mendengar adalah car terbaik untuk mendidik mereka. Mereka mampu mendengar suara- suara di luar rahim terutama suara ibu. Suara adalah media terbaik untuk mendidik anak dalam rahim sebelum cara mendidik lainnya.

Setelah Bunda mengetahui aktivitas bayi Bunda dalam rahim, insyaAllah Bunda akan semangat mendidiknya dalam kandungan. Karena kasih sayang Allah lah Bunda bisa mendidiknya. Perlu Bunda ingat bahwa stimulasi- stimulasi berupa suara Bunda, suara ayah dan suara- suara baik lainnya dilakukan dengan terus menerus dan diulang ulang. Bunda juga menggunakan kata- kata positif yang konsisten sebagai contoh Bunda menyebut diri Bunda dengan sebutan atau panggilan “mama” atau “ibu” atau “bunda”. Sebutan yang Bunda gunakan untuk berdialog haruslah konsisten, begitupula dengan ucapan- ucapan lainnya.

Pada prinsipnya dalam mendidik anak dalam kandungan adalah konsisten dan kontinu. Sama seperti kita belajar sesuatu. Pelajaran itu akan kita kuasai jika sering kita ulang. Biarkan anak Bunda dalam kandungan itu mendengar suara- suara yang konsisten dari Bunda. Ucapkanlah kata- kata atau kalimat- kalimat positif dalam semua dialog yang Bunda lakukan dengannya sehingga ia sanggup dan kuat menghadapi kehidupan dalam setiap masa perkembangannya hingga dewasa.

Bunda, ucapan atau perkataan- perkataan yang baik akan membuat anak tumbuh dan berkembang sesuai dengan fitrahnya yang suci. Fitrah yang tidak mampu menolak kebaikan, fitrah yang sangat mudah menerima kebaikan dalam berbagai bentuk. Allah SWT telah merancang otak sedemikian rupa sehingga setiap kali perkataan baik atau positif didengarkan pada anak, maka seketika itu neuron- neuron otaknya tersambung dan berkembang dan setiap kali mendengar kata- kata yang tidak baik, maka neuron- neuron pada otaknya terputus kembali dan sulit untuk tersambung. Perkataan yang baik mampu membentuk karakter shalih, kuat tidak lemah. Bunda pun akan mendapatkan pahala yang mengalir karenanya. Allah SWT berfirman,

“dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan Perkataan yang benar.” ( An Nisa 4 : 9)

A. Mendidik kasih sayang

Bunda tersayang,

Kasih sayang merupakan dua kata yang dibutuhkan manusia dalam kehidupannya. Kasih sayang mampu melembutkan hati yang keras. Jika dalam sebuah keluarga dipenuhi kasih sayang, maka anak tidak akan mencari kasih sayang di luar. Terlebih lagi jika ia mengerti kasih sayang positif dari keluarga. Bahkan ia mampu mewarnai semua kehidupan sekitarnya dengan kasih sayang yang ia miliki dari keluarga.

Betapa miris, melihat anak- anak telahir tanpa kasih sayang dan tidak mengetahui apa dan bagaimana kasih sayang itu. Mereka terbuang di jalanan, di emperan toko, menyebar di terminal. Kata- kata yang penuh kasih sayang bahkan tidak pernah didengarnya hingga ia lahir dan membuka mata di dunia. Sang ibu hanya bisa mengomentari dan berkeluh kesah di hadapannya. Sangat miris dan siapa yang peduli di zaman ini kecuali Bunda yang terpilih.

Kasih sayang adalah pelajaran pertama yang Bunda berikan pada bayi. Karena kelemahannya, anak sangat membutuhkan cinta, kasih sayang dan kelembutan. Bunda bisa membiasakan mengulang- ulang kata- kata yang penuh kasih sayang tulus padanya. Suami Bunda haruslah mengasihi dan menyayangi Bunda yang sedang hamil, karena hal itu dapat memberikan ketenangan dan ketentraman bagi Bunda. Anak bisa merasakan dan tahu apa dan bagaimana kasih sayang dan bentuknya. Kasih sayang pada anak dalam kandungan merupakan stimulasi awal untuk membuka stimulasi bagi didikan yang lain.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ahlan wa sahlan